Networking, Opensource and Experience

top line

Emansipasi Knek

Kemaren laptop gue lagi terserang flu, bingung mau ngapain, tapi syukurlah sekarang laptopnya udah sembuh lagi. Kali ini gue ada pengalaman, kalau lo bialng emansipasi wanita itu udah biasa maknya kali ini gue posting tentang emansipasi knek, pasti pada tau ama yang namanya kenek, atu lu seorang kenek. Ok kalau lu malu untuk bialng secara jujur lu ngak tau knek itu apaan, bakal gue jelasin secara singkat apa itu knek, knek itu orang yang sering teriak-teriak diatas metromini atau bus, sekarang udah pada taukan.


Nah biasanya para knek metromini ini adalah cowok, alias laki-laki alias pria, apa ada yang cewe juga,? ada sih tapi tidak terlalu dominan, karena utuk menjadi knek harus mempunyai suara yang keras(sarat wajib jadi knek), masak mo narikin penumpang di seberang jalan pake bahasa isyarat.

Kalau diperhatikan kebanyakan para knek berbenampilan dekil, terutama knek laki-laki, begitu juga dengan knek cewek, pastinya agak kurang rapilah (bukan bermaksud menghina, tapi kenyataan bro). Lagian kalau knek pake dandan malah dipertanyakan, ini knek mau narik apa mau pergi kondangan. Tapi pengalaman kemaren itu sungguh membuat gue langsung berubah pikiran, sewaktu pulang dari upgrade bios lapto, gue naik metro mini.

Agak sedikit lama juga gue nunggu busnya maklum kalau sore rada macet, namanya juga ibu kota. Setelah lama menunggu akhirnya bus yang ditunggu muncul juga, bergegaslah gue menuju kearah bus itu, dari kejauhan bus kelihatan penuh, dan memang penuh saat saya naik ke bus itu.

Setelah clangak-clinguk kanan dan kiri, untuk mencari tempat duduk, sia-sia, semua sudah terisi penuh. Mau-ngak mau gue berdiri, mau duduk juga gak ada tempat duduk, masak mau lesehan dibawah. Taklama kemudian, ada seorang ibu-ibu yang berdiri didekat pintu belakang, "dek-dek, duduk disini (sambil menunjuk korsi kosong yang ada dibelakang)" saya taksir ibu itu berumur 40an, mengunakan jeans, blouse, jacket, kacamata, sepatu & masker.

Melihat penampilan si ibu yang hampir menyaingi penampilan anak muda, gue langsung menjawab "Ibu ngak duduk, silahkan ibu saja yang duduk", lantas si ibu menjawab "ngak (sembari menengadahkan tangannya naik turun, di tangannya terdapat beberapa kunci dan duit receh)", gue hanya mangut-mangut aja, karena saya tidak paham apa sebenarnya yang dimaksud oleh si ibu itu.

Gue masih saja tetap berdiri, sampai ada suara lagi dari belakang kali ini suara laki-laki, "mas-mas duduk aja (sembari menunjuk tempat duduk yang ditunjuk ibu tadi)", lalu gue melihat ibu tadi yang masih tetap berdiri. Karena ibu tadi tidak juga duduk maka gue mengambil tempat duduk itu, setelah duduk, taklama kemudian si ibu yang tadi berdiri menghampiri gue (gue pikir si ibu mau duduk ditempat itu), dannn,,, si ibu berkata sambil menyodorkan tangannya "ongkosnya dek" busetttt,, ternyata si ibu yang berdiri di dekat pintu dari tadi adalah kenek bus yang gue naiki. 

Pantes aja dari tadi gue lihat ini bus kok tidak ada keneknya, karena si ibu ngak terlihat seperti knek perempuan lainnya yang selalu berteriak-teriak di atas bus untuk mencari penumpang, dia hanya berdiri di dekat pintu belakang, dan yang paling membuat dia tidak kelihatan seperti seorang kenek adalah penampilannya yang cukup rapi..
 

Zaman sudah berkembang, emansipasi bukan cuma milik gender, tapi juga profesi, emansipasi para knek, hua hahaha..

Zikrillah

An ordinary person who use a keyboard to print a word on his screen, "an experienced keyboard user".

No comments :

Post a Comment

Leave a Comment...