Kali ini gua mau posting tentang perjalanan pertama dalam mengarungi hobi gue yang baru, naik gunung. Pendakian pertama gua langsung ke gunung tertinggi yang ada di jawa barat, gimana brooo, sangar ngak tu?
lu bayangin belom pernah naik gungung sambil bawa carrier gede gitu sebelumnya, ujug" langsung nyoba ngedaki gunung yang paling tinggi di jawa barat, Ciremai 3.078 mdpl , fuih, fuih.
Biasanya seorang pendaki pemula yang berada diwilayah jawa barat mereka akan mencoba mendaki gunung gede dan gunung papandayan terlebih dahulu sebagai adaptasi, baru setelah itu meraka akan mencoba mendaki gunung yang lebih tinggi, please jangan beranggapan gue songong, "kok pemula ujug" langsung naik ciremai, mau gaya-gayaan lo"
tenang sodara-sodara gua ngak bermaksut songong, ini terpaksa brooh, jadi begini ceritanya.
Perencanaan untuk pendakian pertama gue, udah gue diskusikan dengan teman gue Fahmi pada awal bulan oktober, asal lu tau ada cerita yang unik tentang temen gua yang satu ini, temen gue ini orangnya pecinta alam sejati, suka naik turun gunung, asal ada libur pasti langsung lari kegunung, kecuali kalau lagi bokek, haha, gue aja yang temennya bingung, itu anak kayaknya jatuh cinta sama hantu gunung.
Bukan hanya itu, hal yang lebih membuat gue gila adalah dia mau nyari pasangan yang punya hobi sama, katanya sih biar klop gitu dan bisa diajak naik gunung bareng, bahkan dia juga punya cita-cita bakal melakukan ijab qabul di gunung (O_O) bener-bener gila. Sontak pada saat kata-kata itu keluar dari mulut dia gua langsung nyeletuk
"Bisa-bisa mertua lu mati sebelum ijab qabul mi, wah,, batal dong lu nikah"kebayangkan tu gimana susahnya perjuangan orang tua sang mempelai perempuan, udah tua malah disuruh naik gunung, yang ada baru Pos I langsung minta oksigen 6 tabung, haha. Tapi dia bilang bakal make helikopter buat ke puncaknya, let see lah.
Setelah gua diskusi dengan dia, kebetulan bulan oktober dia ada rencana untuk naik 2 gunung dibulan itu, yaitu tanggal 11-13 ke gunung ciremai, dan tanggal 22-25 ke gunung salak. Nah karena gua sadar akan keadaan dan kemampuan gua, pilihan gua jatuhkan pada gunung salak, minimal ngak se ekstrim ciremai lah, dia bilang OK.
Semester ini kita memang memiliki banyak waktu untuk libur, kita kuliah cuma 2 hari, selasa sama kamis, karena PKL gu baru mulai tgl 18 bulan November, jadi tiap weekend kalau mau sebenernya kita bisa naik gunung sih, tapi yaitu, kantong kita bisa jebol mamen.
Besoknya pada tanggal 7 temen gue itu bilang
"zik mending lu ikut aja ke ciremai, yang keciremai besok ada juga anak baru kok"yah namanya juga di ajak gue mah ok, ok, aja, makanya pilihan beralih ke ciremai. Ok destinasi udah dipastikan Ciremai dengan ketinggian 3.078 mdpl, kita berangkat hari kamis siang tanggal 10. Tujuan pertama kita yaitu bandung kerumah temennya temen gue yang di cimahi. Karene disana tepat ngumpul sebelum keberangkatan tgl 11 atau bahasa kerennya itu meeting point, dan semua yang mau berangkat itu temennya si Fahmi satu pesantren, jadi bisa dibilang gue bakal jadi orang asing disana.
Tapi justru kondisi yang kaya gini yang gue demen, ketemu orang-orang baru, karakter yang berbeda, bisa memperbanyak temen, sebelumnya gue liburan bareng temen gue Amor, ke jogja bareng temen-temennya satu kampus pada bulan februari, gue selalu senang kalau ketemu orang-orang baru, karna pasti dapet banyak pengalaman sekaligus pelajaran, kalau lu ngak percaya coba aja ndiri.
Kalau kata orang kita harus rela berkorban untuk sesuatu yang kita cintai, nah demi meni capai keinginan untuk naik gunung gue terpaksa harus rela meninggalkan kuliah Sensor dan Tranduser dimana peminatnya cuma 6 orang, segitu juga udah termasuk banyak, pikir gue sekali-sekali bolos ngak apa-apa lah namanya juga pengorbanan, lagian dosennya juga yang salah, jadwal masuk pagi malah digeser ke sore. Fahmi ngak bolos karena dia beda kosentrasi sama gue, dia hari kamis emang kuliah cuman pagi doang.
Jam 15:00 gue brangkat bareng Fahmi ke cimahi pake bus dari lebak bulus, kita nyampe di cimahi udah jam 7 malam, kita ngedrop barang di rumahnya Dinan (temennya fahmi yang di cimahi), kitanya pergi nyari bahan makanan untuk naik besok ke indomaret, setelah membeli perlengkapan, satu orang temennya fahmi yang dari tasik datang, Heru namanya. Akhirnya gue, Fahmi, Heru dan keluarganya Dinan nonton bareng indonesia U19, dan yee, indonesia menang 2-0 broh, pada malam itu baru 5 orang yang berkumpul dirumah Dinan, sisanya menyusul besok pagi.
Saatnya istirahat, karena perjalanan panjang akan dimulai besok , to be continue ya broh, tangan gue udah cuapek ngetik.
Lanjut baca:
+ Kaki gunung Ciremai
+ Puncak Ciremai
+ Selamat tinggal Ciremai
No comments :
Post a Comment
Leave a Comment...