Today is "Conceptual Age", akhir tahun lalu gue menamatkan beberapa buku yang membahas teknik presentasi dan salah satu yang terbaik dari buku-buku tersebut ialah Presentation Zen by Garr Reynolds.
Kita pasti sering menghadiri kegiatan semacam seminar, kuliah umum dan semua kegiatan yang berkaitan dengan presentasi, namun berapa banyak dari presentasi tersebut berjalan dengan membosankan, WHY ? ? ?
Hal tersebut imbas dari kemampuan menyusun PowerPoint yang sangat buruk, terlalu banyak kalimat yang terdapat pada tiap slide, penggunaan efek transisi yang berlebihan (bahkan tergolong lebay :D) serta tidak terdapat konsistensi font dan warna yang sesuai. Itulah alasan kenapa harus membaca buku ini.
Ketika membacanya, seolah kita dibuat tidak sabar untuk segera merancang dan mengaplikasikannya pada slide presentasi, selalu saja ada ide brilian melintas di otak yang harus segera di aplikasikan pada slide yang sedang kita buat. Buku ini sangat brilian dimana penulis mampu menjelaskan serta mengilustrasikan prinsip-prinsip yang harus dipertimbangkan seorang presenter(pembicara) ketika merancang slide presentasi, karenanya bagi yang ingin mengetahui sekilas tentang konsep utama yang di sajikan buku ini sebagai berikut.
Batasi penggunaan text pada slide : gunakan beberapa potong kalimat yang dapat menggambarkan inti cerita kita. Seberapa sering kita melihat slide presentasi yang dipenuhi dengan tulisan pada tiap slidenya, hal penting yang perlu diingat ialah jika semua informasi dapat diperoleh audience dengan membaca seluruh tulisan pada tiap slide yang disajikan apa gunanya seorang presenter yang berdiri di depan mereka, kenapa tidak memberikan mereka print out dari slide tersebut dan menyuruhnya membaca dirumah.
Visualisasikan : gambar merupakan sebuah alat komunikasi yang sangat efektif, otak kita jauh lebih mudah mengingat pesan melalui sebuah gambar dari pada menggunakan sebuah kalimat. Jadi berhentilah menggunakan permainan warna yang sebenar tidak dapat menunjang informasi yang ingin kita sampaikan, alih-alih menunjang bisa jadi membuat audience menjadi pusing.
Berceritalah : seluruh pesan yang ingin kita sampaikan pada audience akan lebih mudah dipahami dan diingat jika keseluruhan informasi tersebut disajikan dalam bentuk sebuah cerita yang runut.
Kemampuan peresentasi bukanlah hal yang remeh mengingat saat ini merupakan era yang dikenal dengan "Conceptual Age", dimana kita dituntut dapat menyampaikan ide atau gagasan dengan sebaik mungkin dalam waktu sesingkat mungkin, hal ini akan kita butuhkan baik didunia kerja, lingkungan masyarakat terlebih institusi pendidikan.
Reviewed by Zikrillah.
Rated:
Kita pasti sering menghadiri kegiatan semacam seminar, kuliah umum dan semua kegiatan yang berkaitan dengan presentasi, namun berapa banyak dari presentasi tersebut berjalan dengan membosankan, WHY ? ? ?
Hal tersebut imbas dari kemampuan menyusun PowerPoint yang sangat buruk, terlalu banyak kalimat yang terdapat pada tiap slide, penggunaan efek transisi yang berlebihan (bahkan tergolong lebay :D) serta tidak terdapat konsistensi font dan warna yang sesuai. Itulah alasan kenapa harus membaca buku ini.
Pilar Utama Presentasion Zen
Misi utama dari Presentation Zen sangat simpel : untu membebaskan dunia dari penggunaan PowerPoint yang sangat buruk. Kata buruk yang dimaksud bukan berarti tentang ke indahan tampilan presentasi yang disajikan(penuh warna dan animasi luar biasa) melainkan meliputi efektifitas penggunaan kata, gambar dan materi pendukung presentasi.Ketika membacanya, seolah kita dibuat tidak sabar untuk segera merancang dan mengaplikasikannya pada slide presentasi, selalu saja ada ide brilian melintas di otak yang harus segera di aplikasikan pada slide yang sedang kita buat. Buku ini sangat brilian dimana penulis mampu menjelaskan serta mengilustrasikan prinsip-prinsip yang harus dipertimbangkan seorang presenter(pembicara) ketika merancang slide presentasi, karenanya bagi yang ingin mengetahui sekilas tentang konsep utama yang di sajikan buku ini sebagai berikut.
Batasi penggunaan text pada slide : gunakan beberapa potong kalimat yang dapat menggambarkan inti cerita kita. Seberapa sering kita melihat slide presentasi yang dipenuhi dengan tulisan pada tiap slidenya, hal penting yang perlu diingat ialah jika semua informasi dapat diperoleh audience dengan membaca seluruh tulisan pada tiap slide yang disajikan apa gunanya seorang presenter yang berdiri di depan mereka, kenapa tidak memberikan mereka print out dari slide tersebut dan menyuruhnya membaca dirumah.
Visualisasikan : gambar merupakan sebuah alat komunikasi yang sangat efektif, otak kita jauh lebih mudah mengingat pesan melalui sebuah gambar dari pada menggunakan sebuah kalimat. Jadi berhentilah menggunakan permainan warna yang sebenar tidak dapat menunjang informasi yang ingin kita sampaikan, alih-alih menunjang bisa jadi membuat audience menjadi pusing.
Berceritalah : seluruh pesan yang ingin kita sampaikan pada audience akan lebih mudah dipahami dan diingat jika keseluruhan informasi tersebut disajikan dalam bentuk sebuah cerita yang runut.
There are two types of people who come out of Louisiana, preachers and storytellers. For God's sake be a storyteller, the world has too many preachers
Walker Percy
Temukan Zen Kita Sendiri
Buku ini tidak akan memaparkan langkah-langkah yang harus kita ikuti secara berurutan, tetapi kita akan dituntun menghasilkan slide yang baik sehingga tercipta sebuah slide presentasi yang efektif, bagaimana kita dapat memafaatkan media penunjang presentasi dengan baik. Berbagai macam metode presentasi ditampilkan pada buku ini termasuk beberapa contoh slide yang di ambil dari pembicara pada acara TEDx Talk dengan harapan kita dapat menemukan inspirasi dari contoh tersebut, selebihnya terserah bagaimana kita melakukan improvisasi.Kemampuan peresentasi bukanlah hal yang remeh mengingat saat ini merupakan era yang dikenal dengan "Conceptual Age", dimana kita dituntut dapat menyampaikan ide atau gagasan dengan sebaik mungkin dalam waktu sesingkat mungkin, hal ini akan kita butuhkan baik didunia kerja, lingkungan masyarakat terlebih institusi pendidikan.
Reviewed by Zikrillah.
Rated:
No comments :
Post a Comment
Leave a Comment...